Engkau yang telah hilang karena dulu engkau pernah ada. Sesuatu ada, artinya sesuatu itu juga mungkin akan hilang entah sekarang atau kapan. Begitu juga dengan engkau, hobiku dulu: menerawang langit malam di atas genteng =D

Hehe…

Tak kusangka, teringat kembali sebuah kenangan rumah itu. Ketika masih ingusan, gak punya kerjaan pasti biasanya naik ke loteng. Tidur-tiduran di atas genteng. Arsitektur rumahku yang dulu di Banyuwangi–sekarang rumahku pindah.red–memang memungkinkan untuk bisa naik ke atas genteng. Sangat menyenangkan, walaupun tak hanya satu, dua, atau tiga kali papa marah jika mendapatiku naik ke sana. Maaf ^^

Jika tidak malam ini, kapan lagi?

Mengawali tulisan pada blog yang baru ini, aku ingin menuliskan hal yang tren malam ini. Malam dimana bulan mengalami semua fasenya karena tertutup bumi. Mulai dari fase purnama (full moon) sampai fase bulan baru (new moon): gerhana bulan.

Bicara gerhana dan benda langit lainnya, selalu saja mengingatkan pada hal yang tak terjangkau, luas, tak terhingga, dan tak pernah habis kupikir kenapa ia ada di sana, melayang, menggantung, tapi siapa yang menggantungnya? Yah… Kalian tau sendiri lah, tapi aku sedang tidak ingin berapologi di sini karena di sini aku ingin kembali meyakinkan diri dan kalian dari suatu yang telah pasti, tidak ingin banyak berkata tapi cukup saksikan dan renungkanlah gerhana bulan yang terjadi nanti sekitar pukul 01.22 WIB si belahan nusantara (poskota.co.id. diakses tanggal 15 Juni 2011 pukul 20.38). Bila memang berakal, tidakkah diri kita terkesima dengan hal yang bisa jadi ini di luar akal kenapa susunan angkasa itu begitu rapi, kokoh, sempurna, terangkai begitu indahnya. Fenomena luar biasa.

Sedikit ingin berbagi lirik lagu Maher Zein: Open Your Eyes yang baru kudapat kemarin. Dimana dengan sangat indahnya musisi kelahiran Lebanon ini menyanjung Sang Pegendali Alam. Berikut liriknya…

OPEN YOUR EYES Continue reading